Selasa, 30 Maret 2010

East Barito: Who Were the Malayo-Polynesian Migrants to Madagascar?

6 komentar
Dahl (1951, 1977) showed that Malagasy, the Austronesian language spoken as a number of dialects by almost all inhabitants of Madagascar, belongs to the Southeast Barito subgroup,[5] the other members of which (Maanyan, Samihim, Dusun Malang, Dusun Witu, Dusun Deyah and Paku) are spoken in the southeastern part of Borneo. Dahl observed that Malagasy has a relatively small number of Sanskrit loanwords in comparison to the large numbers in some Indonesian languages. According to him this indicated that the East Barito migrants to Madagascar must have left their homeland only just after Indian influence had begun to affect the Indonesian languages and cultures. Considering the fact that Indian linguistic influence in Indonesia can be traced to a date as far back as the fifth century AD, Dahl concluded that the migration must have taken place at this time or slightly after. He does not explicitly consider the possibility of influence from other Austronesian languages.
Selengkapnya..

Sabtu, 20 Maret 2010

Asal Mula Upacara Kematian Dayak Maanyan

2 komentar
Source : feeds.bloggerpurworejo.com
Ebook by M. Ridhanie Elbanz

Asal Mula Upacara Kematian Dayak Maanyan

Sebelum diberlakukannya hukum penyelenggaraan upacara kematian di kalangan Suku Dayak Maanyan, kematian hanya dianggap sebagai perpindahan dari dunia fana ke dunia baru. Suatu dunia yang lebih menyenangkan, hak milik pribadi atau sempurna oleh sebab itu orang Maanyan menyebutnya Tatau Matei (tatau:kaya, matei:mati). Jadi menurut mereka kematian hanyalah hal biasa saja yang dinamakan tulak miidar; miidar jalan; ngalih panguli hengka marunsia (pergi pindah; pindah jalan; mengalihkan kaki dari manusia) begitu sederhananya konsep kematian menurut mereka saat itu.
Konsep kematian seperti sekarang datang akibat dari perbuatan dan keinginan manusia itu sendiri. Ada sumber lisan yang tumbuh dan berkembang serta dipercayai oleh mereka yang terus menceritakan turun temurun.

Selengkapnya..

SOROSILAH / RIWAYAT ASAL USUL SUKU DAYAK MA’ANYAN

0 komentar
Source : talekoi.blog.com

Sorosilah ini berbahasa asli Dayak Ma’anyan ” Janyawai “
Bukan bahasa yang dipakai sehari - hari.

RIWAYAT ASAL USUL.

Allah mula Allah, Allah mudi jari Allah. Allah mula Allah, Allah munta murunsia, munta datu mula manta, maharaja mula ulun. Ka’ani dara mula lapeh, suraibu hengkang ulun. Muneng tane tipak sulu, ngumung langit rakun kubus, nyepuk hewuk kala mula, ngu’ut ranu petak watu, ranu gunung madu rahu, watu papat lamura, gunung rueh ipatatai, watu purun panahanar, uhuk dara mula lapeh, suraibu hengkang ulun. Metak ranu madu rahu, lawu tane tipak sulau, welum jari kayu saramelum, tumu malar mangamuan matei, metak lagi ma handrueh, ruruh rimis mangapurun, jari wusi parei gilai, janang wini gunung lungkung, metek lagi mangatalu, jari ilau manyamare, awai supu mangujahan, metak lagi mangapat, jari wundrung amirue, janang lunsing salulungan, metak lagi mangalima, jari nanyu saniang, janang hiang piumung, metak kanamangapat, jari suling wulian, janang riak rayu rungan, metak lagi kepitulempat, jari tumpuk tunyung punu, guha mari dandrahulu.


Selengkapnya..

Selasa, 23 Februari 2010

SINOPSIS BRILLIANT LEGACY (SHINING INHERITANCE) EPISODE 1-5

6 komentar
Untuk yang pertama kalinya aku tergila-gila dengan Drama Korea. Drama yang tayang dari hari Senin-Jum'at di Indosiar ini benar-benar telah menyihirku. Sayangnya di episode terakhir, aku tidak bisa menonton (hikz, sedihnya..). Walaupun aku mempunya DVD drama ini yang lengkap dari episode 1-28, tetapi tetap merasa kurang menarik (maklum namanya bajakan, gambarnya kabur trus subtitlenya juga susah dicerna). Tapi, hanya untuk membuat sebuah kenangan maka aku nge'post sinopsis drama ini (sinopsisnya aku kutip dari http://pangeran229.wordpress.com/2009/12/27/sinopsis-brilliant-legacy-episode/)





Sinopsis Brilliant Legacy Episode 1
Selengkapnya..

Senin, 22 Februari 2010

Apa yang benar-benar diinginkan seorang perempuan ? (Sebuah cerita)

2 komentar
Setelah kalah dalam peperang, seorang pangeran diberi kesempatan dalam satu tahun oleh musuhnya untuk mencari jawaban atas pertanyaan: Apa yang diinginkan perempuan? Kalau dalam satu tahun tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, sang pangeran akan dihukum gantung.

Bertanya kesana-kemari, tak ada satupun jawaban yang memuaskan diterimanya. Akhirnya ketika satu tahun terlewat, seseorang memberinya saran untuk bertanya kepada seorang penyihir. Ketika pangeran menemukan si penyihir dan menanyakan pertanyaan tersebut, si penyihir mengatakan bahwa ia hanya akan memberikan jawaban jika sahabat pangeran yang bernama Peter mau mengawininya.
Selengkapnya..

Followers

 

__Avienz__. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com